Nama : Nur Hayati
NIM : 213-14-018
Kelas : H
MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. Pengertian Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang.
B. Fungsi Persediaan
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang secara musiman atau inflasi
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.
C. Biaya-Biaya dalam Persediaan
1. Biaya Pemesanan (ordering cost, procurement costs) adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedianya barang di gudang.
2. Biaya Penyimpanan (carrying costs, holding costs) adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang.
3. Biaya Kekurangan Persediaan (shortage costs, stockout costs) adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan.
D. Model-Model Persediaan
1. Model Persediaan Kuantitas Pesanan Ekonomis
Kuantitas pesanan ekonomis (economics order quantity/EOQ) merupakan salah satu model klasik, diperkenalkan oleh FW Harris pada tahun 1914, tetapi paling banyak dikenal dalam teknik pengendalian persediaan. EOQ banyak dipergunakan sampai saat ini karena mudah dalam penggunaannya, meskipun dalam penerapannya harus memperhatikan asumsi yang dipakai.
Asumsi tersebut sebagai berikut :
Ø Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam.
Ø Kebutuhan / permintaan barang diketahui dan konstan.
Ø Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan diketahui dan konstan.
Ø Barang yang dipesan diterima dalam satu kelompok.
Ø Harga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dibeli.
Ø Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.
2. Model Persediaan dengan Pesanan Tertunda
Dalam banyak situasi, kekurangan persediaan yang direncanakan dapat disarankan. Hal ini banyak dilakukan pada perusahaan yang persediaannya bernilai tinggi, yang dapat mempengaruhi tigginya biaya penyimpanan.
3. Model Persediaan dengan Diskon Kuantitas
Banyak penjual melakukan strategi penjualan dengan memberikan harga yang bervariasi sesuai dengan jumlah yang dibeli, semakin besar volume pembelian semakin rendah harga barang per unit. Strategi ini disebut penjualan dengan diskon kuantitas (quantity discount). Untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal dapat digunakan model persediaan dengan diskon kuantitas.
Biaya total persediaan dalam model ini merupakan jumlah dari biaya pemesanannya, biayapenyimpanan, dan biaya pembelian barang. Pada kasus ini, harga barang bervariasi tergantung dari jumlah setiap pesanan, sehingga biaya pembelian barangpun bervariasi.
4. Model Persediaan dengan Penerimaan Bertahap
Pada model persediaan yang telah dibahas, diasumsikan bahwa unit persediaan yang dipesan diterima sekaligus pada suatu waktu tertentu. Padahal, sering terjadi persediaan tidak diterima secara seketika tetapi berangsur-angsur dalam suatu periode. Untuk kasus seperti ini, model EOQ dasar tidak menjadi sesuai, diperlukan suatu model tersendiri sebagai model persediaan dengan penerimaan bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar